Vermikompos (Kompos Cacing Tanah)

* Budidaya & Produksi

Pupuk Organik Berkualitas dan Ramah Lingkungan
Author:
Mashur
Published Year:
2001
Organization:
Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertaniaan (IPPTP) Mataram

Vermikompos adalah kompos yang diperoleh dari hasil perombakan bahan-bahan organik yang dilakukan oleh cacing tanah. Vemikompos merupakan campuran kotoran cacing tanah (casting) dengan sisa media atau pakan dalam budidaya cacing tanah. Oleh karena itu vermikompos merupakan pupuk organik yang ramah lingkungan dan memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan kompos lain yang kita kenal selama ini.
Keunggulan Vermikompos

* Vermikompos mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, Mn, AI, Na, Cu, Zn, Bo dan Mo tergantung pada bahan yang digunakan. Vermikompos merupakan sumber nutrisi bagi mikroba tanah. Dengan adanya nutrisi tersebut mikroba pengurai bahan organik akan terus berkembang dan menguraikan bahan organik dengan lebih cepat. Oleh karena itu selain dapat meningkatkan kesuburan tanah, vermikompos juga dapat membantu proses penghancuran limbah organik
* Vermikompos berperan memperbaiki kemampuan menahan air, membantu menyediakan nutrisi bagi tanaman, memperbaiki struktur tanah dan menetralkan pH tanah.
* Vermikompos mempunyai kemampuan menahan air sebesar 40-60%. Hal ini karena struktur vermikompos yang memiliki ruang-ruang yang mampu menyerap dan menyimpan air, sehingga mampu mempertahankan kelembaban.
* Tanaman hanya dapat mengkonsumsi nutrisi dalam bentuk terlarut. Cacing tanah berperan mengubah nutrisi yang tidak larut menjadi bentuk terlarut. yaitu dengan bantuan enzim-enzim yang terdapat dalam alat pencernaannya. Nutrisi tersebut terdapat di dalam vermikompos, sehingga dapat diserap oleh akar tanaman untuk dibawa ke seluruh bagian tanaman.

Vermikompos banyak mengandung humus yang berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah. Humus merupakan suatu campuran yang kompleks, terdiri atas bahan-bahan yang berwarna gelap yang tidak larut dengan air (asam humik, asam fulfik dan humin) dan zat organik yang larut (asam-asam dan gula). Kesuburan tanah ditemukan oleh kadar humus pada lapisan olah tanah. Makin tinggi kadar humus (humic acid) makin subur tanah tersebut. Kesuburan seperti ini dapat diwujudkan dengan menggunakan pupuk organik berupa vermikompos, karena vermikompos mengandung humor sebesar 13,88%.

Vermikompos mengandung hormon tumbuh tanaman. Hormon tersebut tidak hanya memacu perakaran pada cangkokan. tetapi juga memacu pertumbuhan akar tanaman di dalam tanah, memacu pertunasan ranting-ranting baru pada batang dan cabang pohon, serta memacu pertumbuhan daun.

Vermikompos mengandung banyak mikroba tanah yang berguna, seperti aktinomisetes 2,8x10^6 sel/gr BK, bakteri 1,8 x 10^8 sel/gr BK dan fungi 2,6 x 10^5 sel/gr BK. Dengan adanya mikroorganisme tersebut berarti vermikompos mengandung senyawa yang sangat diperlukan untuk meningkatkan kesuburan tanah atau untuk pertumbuhan tanaman antara lain bakteri Azotobacter sp. yang merupakan bakteri penambat N2 non simbiotik yang akan membantu memperkaya N di dalam vermikompos. Di samping itu Azotobacter sp juga mengandung vitamin dan asam pantotenat.

Kandungan N vermikompos berasal dari perombakan bahan organik yang kaya N dan ekskresi mikroba yang bercampur dengan tanah dalam sistem pencernaan cacing tanah. Peningkatan kandungan N dalam bentuk vermikompos selain disebabkan adanya proses mineralisasi bahan organik dari cacing tanah yang telah mati, juga oleh urin yang dihasilkan dan ekskresi mukus dari tubuhnya yang kaya N.

Vermikompos mempunyai struktur remah, sehingga dapat mempertahankan kestabilan dan aerasi tanah. Vermikompos mengandung enzim protease, amilase, lipase dan selulase yang berfungsi dalam perombakan bahan organik.

Vermikompos juga dapat mencegah kehilangan tanah akibat aliran permukaan. Pada saat tanah masuk ke dalam saluran pencernaan cacing. maka cacing akan mensekresikan suatu senyawa yaitu Ca-humat. Dengan adanya senyawa tersebut partikel-partikel tanah diikat menjadi suatu kesatuan (agregat) yang akan dieksresikan dalam bentuk casting. Agregat-agregat itulah yang mempunyai kemampuan untuk mengikat air dan unsur hara tanah.
Cara Pembuatan Vermikompos

Bahan untuk pembuatan vermikompos berasal dari bahan organik seperti jerami padi kotoran ternak (sapi, kerbau, kambing, domba, ayam, kuda dan isi rumen), sampah pasar dan limbah rumah tangga.

Sebelum digunakan sebagai media atau pakan cacing tanah bahan organik tersebut difermentasi terlebih dahulu selama tiga minggu . Setelah bahan media di fermentasi dan kondisinya telah sesuai dengan persyaratan hidup bagi cacing tanah maka cacing tanah dapat mulai dibudidayakan.

Jenis cacing tanah yang dapat digunakan adalah Eisenia foetida atau Lumbricus rubellus.

Budidaya dilakukan selama 40 hari, setelah itu dapat dilakukan panen cacing tanah, vermikompos dan kokon (telur).
Produksi dan Kualitas Vermikompos

Vermikompos yang dihasilkan dan usaha budidaya cacing tanah mencapai sekitar 70% dari bahan media atau pakan yang diberikan. Misalnya jumlah media atau pakan yang diberikan selama 40 hari budidaya sebanyak 100 kg maka vermikompos yang dihasilkan sebanyak 70 kg.

Kualitas vermikompos tergantung pada jenis bahan media atau pakan yang digunakan, jenis cacing tanah dan umur vermikompos.

Vermikompos yang dihasilkan dengan menggunakan cacing tanah Eisenia foetida mengandung unsur-unsur hara seperti N total 1,4-2,2%, P 0,6-0,7%, K 1,6-2,1%, C/N rasio 12,5-19,2, Ca 1,3 -1,6%, Mg 0,4-0,95, pH 6,5-6,8 dengan kandungan bahan organik mencapai 40,1 –48,7%.

Vermikompos mengandung hormon tumbuh seperti Auksin 3,80 ììgeq/g BK. Sitokinin I,O5 ììgeq/g BK dan Giberelin 2,75 ììgeq/g BK.

Sedangkan vermikompos dari cacing tanah Lumbricus rubellus mengandung C 20,20%. N 1,58%, C/N 13, P 70,30 mg/100g, K 21,80 mg/ 100g, Ca 34,99 mg/100g, Mg 21,43 mg/100g, S 153,70 mg/kg, Fe 13,50 mg/kg, Mn 661,50 mg/ kg, AI 5,00 mg/kg, Na 15,40 mg/kg, Cu 1,7 mg/ kg, Zn 33,55 mg/kg. Bo 34,37 mg/kg dan pH 6,6-7,5.

Vermikompos yang berkualitas baik ditandai dengan warna hitam kecoklatan hingga hitam, tidak berbau, bertekstur remah dan matang (C/N < 20).
Aplikasi Penggunaan Vermikompos

Vermikompos dapat digunakan sebagai pupuk organik tanaman sayur-sayuran, buah-buahan, bunga, padi dan palawija serta untuk pemupukan rumput pada lapangan golf.

Percobaan penggunaan vermikompos pada tomat, kentang, bawang putih, melon dan bunga-bunga an menunjukkan hasil yang nyata, baik terhadap pertumbuhan maupun produksi tanaman.

1 kg vermikompos dicampur dengan 3 kg tanah apabila digunakan untuk tanaman di dalam pot.

6-10 kg vermikompos watts setiap 10 m2 Iuas lahan atau 6-10 ton/ha lahan sawah.

Takaran penggunaan ini sangat bergantung pada jenis tanaman dan tingkat kesuburan tanah yang akan dipupuk.
Nilai Ekonomis Vermikompos

Untuk membuat vermikompos tidak membutuhkan biaya yang mahal, peralatan dan bahan yang digunakan sederhana, tempat/lahan usaha relatif sempit, dapat dikerjakan oleh anak-anak hingga dewasa (lansia) pria atau wanita, dapat mencegah pencemaran lingkungan akibat limbah organik yang belum dimanfaatkan, teknologinya sederhana, bahan media atau pakan cacing tanah berupa limbah organik tidak dibeli. Dengan demikian dapat dijadikan sumber pendapatan baru bagi masyarakat.

Di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Bandung vermikompos telah dijual dengan berbagai merek dagang terutama pada tempat-tempat penjualan bunga dengan harga bervariasi antara Rp.500-Rp.1000/kg.

Di Denpasar vermikompos telah dijual di supermarket (toko swalayan) dengan harga Rp.1000/kg.
Informasi Lanjut

Bila anda membutuhkan informasi lebih lanjut tentang teknologi vermikomposting dapat menghubungi:

IPPTP Mataram d/a Po. Box.1017 Mataram
Tlp.(0370) 671312; Fax.671620.

Dr. Ir. Mashur, d/a RT 07/02 Lendeng Lekong Kel. Bertais
Cakranegara Tlp. (0371) 671949 HP. 081591420